Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

kakek untuk apa kita membaca al-qur'an

Gambar
Kakek untuk apa kita membaca Al-Qur’an ? Alkisah, hiduplah si tua dengan ditemani cucunya di sebuah desa pegunungan. Tiap hari dia bangun pagi-pagi dan membaca al-Quran dekat perapian dapur. SI Cucu yang mengidolakannya berupaya mengikutinya. Berkali-kali dia ikut membaca al-Quran. Suatu pagi usai ikut membaca al-Quran si Cucu mengajukan pertanyaan: “Kakek, saya berkali-kali berupaya mengikuti Kakek membaca al-Quran. Tapi tiap kali membaca saya merasa tak mendapatkan apa-apa. Saya tak mampu memahami apa yang saya ba ca! Apa yang bisa saya peroleh dari membaca al-Quran ini?” Kakek itu mengambil sisa-sisa arang dari keranjang dan memasukkannya ke dalam perapian. Lalu katanya kepada si Cucu dengan senyum ketentraman: “Ambil lah keranjang yang telah kosong ini! Pergilah ke sungai dan gunakan keranjang ini untuk mengambil air!” Demi memenuhi perintah sang Kakek yang ia kagumi, dia pergi ke sungai untuk mengambil air. Tentu saja ini adalah usaha yang sia-sia belaka. Sesamp

hari santri nasional di ponpes dalam pagar kandangan

Gambar
Kegiatan hari santri di pondok pesantren dalam pagar. Kandangan , 22 Oktober . Pondok pesantren Dalam Pagar sepertinya juga tidak terlepas dari Eoforia hari santri yang melanda seluruh pondok pesantren dan komponen bangsa. Pada pagi jam 8 ;30   seluruh santri Dalam pagar sudah menuju lapangan pondok untuk melaksanakan upacara   peringatan hari santri nasional. dalam upacara pengasuh pondok pesantren Dalam Pagar KH. H.Ahmad Syairazi maju sebagai inspektur upacara. Di kesempatan itu, KH. H.Ahmad Syairazi memberikan himbauan kepada seluruh santri khususnya kepada santri Dalam pagar untuk memposisikan dirinya sebagai penolong agama Allah dan teguh dalam mempertahankan keyakinan dan jiwa terdalam sebagai seorang santri. Setelah upacara selesai. Seluruh santri kemudian diarahkan memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti lomba mewarnai dengan latar mushola pondok. Ditanyai tentang tujuan dihari santri ini diadakan lomba mewarnai panitia lomba menjawab bahwa tu

hikmah santri

KISAH HIKMAH Pada zaman dahulu, ada anak yatim dengan nama Alam. Alam adalah anak yatim, ayahnya meninggalkan dunia sejak dia masih di dalam kandungan. Alam adalah anak yang berbakti kepada ibunya. Suatu hari alam di suruh ibunya untuk menuntut ilmu di pondok salaf. Dengan senang hati alam pun menuruti apa yang disuruh ibunya. Setelah di pondok alam di serahkan kepada sang Kiyai pondok salaf tersebut. Singkat cerita setelah di pondok alam belajar bersama dengan santri yang lain. Namun begitu mengherankan alam tidak seperti santri atau murit yang lain. Alam sangat bodoh dan tidak bisa menimba ilmu dengan semestinya. Sampi suatu hari sang Kiyai pun memberi pendidikan khusus kepada si alam. Namun itu pun tak membuat alam menjadi bisa. Lalu sang kiyai pun menyuruh alam untuk menguras kamar mandi dan membersihkan kamar mandi disetiap harinya. Singkat cerita hingga bertahun tahun alam tak bisa mengaji sidikitpun. Hingga sang kiyai menyuruh alam untuk pulang. Di tengah perjalan